KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah “Sistem Organ Pada Sapi”
Laporan
ini disusun untuk melengkapi sebagian tugas dari mata kuliah Biologi terapan,
yang berjudul “Sistem Organ Pada Sapi”. Tersusunnya
laporan ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1
Ir. Urip Santoso, MSi. selaku dosen mata kuliah biologi terapan
2
Orang tua dan rekan-rekan
yang membantu secara materi dan spritual
Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi yang
membutuhkan.
Penulis
A.
SYSTEM ORGAN PADA HEWAN
1. OTAK
OTAK adalah pusat sistem saraf atau pusat yang
mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh
homeostatis.
Otak terdiri atas 5
bagian, yaitu otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak depan
(diensefalon), otak kecil (serebelum), dan jembatan Varol (ponds Varolii).
a.
Otak Besar ( Serebrum )
Pernahkah Anda
mengamati bentuk otak sapi? Otak sapi memiliki permukaan berlipatlipat, begitu
pula dengan otak manusia. Namun, lipatan-lipatan pada manusia jumlahnya lebih
banyak. Semakin besar volume otak dan semakin tinggi tingkat perkembangannya,
orang akan semakin cerdas. Akan tetapi, volume otak tidak dipengaruhi oleh
besarnya ukuran kepala. Bagian otak yang menentukan dasar-dasar kecerdasan
seseorang adalah otak besar (serebrum).
Serebrum berwarna
abu-abu pada bagian luar (korteks) karena mengandung banyak badan sel saraf
yang disebut substansi grissea. Bagian dalam (medula) serebrum berwarna putih
karena mengandung banyak dendrit dan akson, disebut substansi alba. Serebrum terdiri
atas beberapa lobus.
Celah di antara bagian
dahi dengan bagian ubun-ubun pada serebrum disebut fisura rolando. Lobus dahi
dan lobus pelipis dipisahkan oleh celah atau fisura silvius.
b.
Otak Tengah ( Mesensefalon )
Otak tengah terletak di depan otak kecil (serebelum)
dan jembatan Varol. Otak tengah berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot
yang terus menerus.
c.
Otak Depan ( Diensefalon )
Otak depan terdiri
atas dua lobus berikut.
1) Thalamus,
berfungsi menerima semua rangsang yang berasal dari reseptor (kecuali bau) ke
area sensorik serebrum, serta melakukan persepsi rasa sakit dan rasa
menyenangkan.
2) Hipothalamus,
merupakan pusat koordinasi sistem saraf tepi (otonom). Hipotalamus berfungsi
mengatur suhu tubuh pada organisme homoiotermal. Akibatnya, suhu tubuh relatif
tetap, tidak terpengaruh oleh suhu lingkungan. Hipothalamus berfungsi mengatur
rasa lapar sehingga manusia melakukan kegiatan makan. Hipothalamus mengatur
emosi, kadar air dalam tubuh, kegiatan produksi, tekanan darah, dan kadar gula
dalam darah.
d. Otak Kecil ( Serebelum )
Otak kecil terletak di
bagian belakang di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi mengkoordinasikan
kerja otot, tonus otot, keseimbangan, dan posisi tubuh. Otak kecil merupakan
pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka
semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan. Keadaan seperti ini disebut
ataxi.
Fungsi
otak
Otak terdiri
dari beberapa bagian. Setiap bagian memiliki fungsi tertentu:
a.
Korteks otak besar
Berpikir, gerakan sukarela, bahasa, penalaran dan
persepsi adalah fungsi utama dari cerebral cortex.m Korteks secara harfiah
berarti "kulit" (pohon) dalam bahasa latin dan disebut begitu karena
selembar jaringan yang membentuk lapisan luar otak. Ketebalan
korteks serebral adalah antara 2-6 mm. Sisi kanan dan kiri dari korteks
serebral yang dihubungkan oleh tebal band serabut saraf yang disebut
"corpus callosum."
Korteks memiliki banyak grooves dan benjolan untuk
meningkatkan luas permukaan. Benjolan atau tonjolan pada korteks disebut gyrus
(jamak gyrus kata adalah "gyri") dan alur ini disebut sulkus (jamak
sulkus kata adalah "sulci").
b.
Cerebellum
Fungsi utama otak kecil adalah pemeliharaan gerakan,
keseimbangan dan postur. Kata "cerebellum" berasal dari kata Latin
untuk "sedikit otak." ini dibagi menjadi dua bagian atau belahan dan
memiliki korteks yang mencakup belahan.
c.
Hipotalamus
Hipotalamus mengatur suhu tubuh, emosi dan kelaparan,
kehausan dan kontrol ritme sirkadian. Kacang berukuran organ ini adalah
mengendalikan suhu tubuh. Ini bertindak seperti "thermostat" oleh
penginderaan perubahan dalam suhu tubuh dan mengirimkan sinyal untuk
menyesuaikan suhu.
d.
Batang otak atau medula oblongata
Daerah ini sangat penting bagi kehidupan sebagai
kontrol pernapasan, denyut jantung dan tekanan darah. Batang otak terdiri dari
medula, pons, tectum, maka formasi retikular dan tegmentum.
e.
Thalamus
Bekerja dengan mengintegrasikan informasi sensorik dan
motor informasi. Thalamus menerima informasi sensorik dan me-relay informasi
ini ke korteks serebral. Korteks serebral juga mengirimkan informasi ke
thalamus yang kemudian mengirimkan informasi ini ke area lain dari otak dan
sumsum tulang belakang.
f.
Sistem limbik
Ini bagian dari otak mencakup amigdala, hipokampus,
badan mamiliari dan cingulate gyrus. Ini membantu dalam mengendalikan respons
emosional. Hippocampus ini juga penting untuk pembelajaran dan memori.
g.
Basal Ganglia
Bagian ini bekerja dalam menjaga keseimbangan dan
gerakan. Ini mencakup struktur seperti globus pallidus, nukleus berekor,
subthalamic nukleus, putamen dan substansia nigra.
h.
Otak tengah
Ini bagian dari otak memiliki situs yang mengendalikan
penglihatan, pendengaran, gerakan mata dan gerakan tubuh secara umum. Struktur
yang merupakan bagian dari otak tengah adalah colliculi superior dan inferior
dan inti merah.
Cara kerja
otak
Saraf menjalar dari otak ke wajah, telinga, mata, hidung, dan sumsum tulang
belakang, dan dari sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh. Saraf sensorik
mengumpulkan informasi dari lingkungan, lalu mengirimkan informasi tersebut ke
sumsum tulang belakang, yang kemudian mempercepat pesan ke otak. Otak kemudian
menerima pesan tersebut dan memberikan respon. Neuron motorik memberikan
instruksi dari otak ke seluruh tubuh.
Sumsum tulang belakang, yang terbuat dari seikat saraf
yang menjalar naik dan turun tulang belakang, mirip dengan superhighway,
bertugas mempercepat pesan ke dan dari otak di setiap detiknya.
2. JANTUNG
Jantung (bahasa
latin cor) adalah sebuah rongga, organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari yunani kardia untuk jantung. Jantung adalah
salah satu organ yang berperan dalam system peredaran darah. Seluruh hewan
(sapi) (termasuk manusia) mempunyai system peredaran darah tertutup yang
disebut kardiovaskuler. System tesebut terdiri atas otot jantung, pembuluh
darah, dan darah.
Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm
seta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425
gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung
berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon
darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung terletak diantar
kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis
dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial
berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi
lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars
cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum Tepi kiri cranial
jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi
lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira
9 cm di kiri linea medioclavicularis.
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu : 2 atrium
dan 2 ventrikel
Atrium merupakan
ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena), atrium kanan (dekter)
dan atrium kiri (sinester) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus
antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat lubang disebut foramen
ovale.Ventrikal merupakan ruang jantung yang bertanggung jawab untuk memompa
darah keseluruh tubuh.
Fungsi dasar jantung adalah memompadarah merah yang kaya akan oksigen
dannutrisi melalui pembuluh besar ke seluruh tubuh.
Cara kerja
jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi
darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida
(darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava)
menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan
mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup
pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan
mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh
kapiler) yang mengelilingi kantong udara
di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya
dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis
menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung,
paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah
dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri
melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih
ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan
sebagainya.
3. PENCERNAAN
a. Sistem Pencernaan
pada Sapi
Nama ruminansia berasal dari bahasa
Latin “ruminare” yang artinya mengunyah kembali atau memamah biak, sehingga
dalam bahasa Indonesia dikenal dengan hewan memamah biak. Ruminansia merupakan
ternak masa depan yang mampu meningkatkan kesejahteraan manusia, karena hanya
hewan ini yang mampu dengan baik memanfaatkan bahan yang tidak dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Hijauan seperti rumput atau limbah pertanian yang
tidak dimakan oleh manusia dapat dikonversikan ke dalam makanan bernilai gizi
tinggi yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Ternak non ruminansia selain kuda
dan kelinci, pada suatu saat akan merupakan saingan manusia, karena pakan
ternak tersebut juga merupakan makanan manusia.
Pada ruminansia atau hewan
berlambung jamak yang umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan, di samping enzim yang
dihasilkan oleh kelenjar eksokrin dan sel-sel khusus, juga terdapat sejumlah
enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang terdapat dalam rumen, sehingga
kelompok hewan ini mampu memanfaatkan selulosa dengan baik. Sebagian besar
makanannya terdiri atas serat kasar dan saluran pencernaannya panjang dan lebih
kompleks. Pada hewan ini, serat kasar dirombak secara intensif melalui proses
fermentasi di dalam rumen oleh mikroorganisme rumen.Salah satu contoh ternak
ruminasnsia adalah sapi.
b. Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Ruminansia
Saluran Pencernaan:
-
Mulut
-
Esofagus
-
Lambung: Rumen, Retikulum, Omasum, Abomasum
-
Usus halus
-
Usus Besar (Kolon)
-
Rektum
a.
Mulut
Pencernaan di mulut pertama kali di
lakukan oleh gigi molar dilanjutkan oleh mastikasi dan di teruskan ke
pencernaan mekanis. Di dalam mulut terdapat saliva.Komposisi dari saliva
meliputi komponen organik dan anorganik. Namun demikian, kadar tersebut masih
terhitung rendah dibandingkan dengan serum karena pada saliva penyusun utamanya
adalah air. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium, potassium (sebagai
kation), khlorida, dan bikarbonat (sebagai anion-nya).Sedangkan komponen
organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase, maltase, serum
albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim,
laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.
Selain itu, saliva
juga mengandung gas CO2, O2, dan N2. Saliva juga mengandung immunoglobin,
seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%.
Ć Fungsi saliva:
Beberapa
fungsi saliva adalah sebagai berikut :
a.
membantu penelanan
b.
buffer (ph 8,4 – 8,5)
c.
suplai nutrien mikroba
(70% urea)
Ć
Mekanisme sekresi
saliva
Di kelenjar saliva, granula ssekretorik (zymogen) yang
mengandung enzim-enzim saliva dikeluarkan dari sel-sel asinar ke dalam duktus.
b.
Esophagus
Esophagus merupakan kelanjutan langsung dari farinks.
Merupakan suatu saluran musculer yang membentang dari farinks menuju ke perut. Dinding
esophagus terdiri dari dua lapis yang saling melintas miring, kemudian spiral
dan akhirnya membentuk lapis sirkuler. Esophagus (kerongkongan) pada sapi pendek
dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (membesar).
c.
Farink
Farinks merupakan saluran umum, baik untuk lewatnya
makanan ataupun udara. Dilapisi oleh membran mukosa dan dikelilingi oleh
otot-otot.
Beberapa saluran yang menuju farinks adalah
mulut, dua lubang hidung kaudal, dua saluran eustasian (telinga), esophagus dan
larinks. Udara yang dihirup akan masuk
ke rongga hidung terus ke lubang hidung
kaudal. Udara selanjutnya melewati farinks masuk ke larinks
Makanan dari mulut masuk ke farinks, kemudian didorong masuk ke dalam esophagus melalui
kontraksi otot-otot faringeal. Selama periode ini secara reflek larinks akan tertutup.
d. Lambung Ruminansia
Lambung pada ruminansia terdiri dari:
1.
Rumen
Rumen merupakan bagian saluran
pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara
fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif
membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan
kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan
hidrokitik membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia
besar seperti sapi potong dan sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan
kandungan nutrisi yang sangat rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan
energi.
Rumen pada sapi dewasa
merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi dibandingkan dengan
proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri. Rumen
sering disebut juga dengan perut beludru. Hal tersebut dikarenakan pada
permukaan rumen terdapat papilla dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang
dimakan akan mengendap dibagian ventral. Pada retikulum dan rumen terjadi
pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat bermilyaran
mikroba.
2.
Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai
perut jala atau hardware stomach. Fungsi retikulum adalah sebagai
penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan
langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding
penyekat. Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan,
sehingga partikel pakan menjadi tercampur.
Fungsi:
·
tempat fermentasi
·
membantu proses
ruminasi
·
mengatur arus ingesta
ke omasum
·
Absorpsi hasil
fermentasi
·
tempat berkumpulnya
benda-benda asing
3.
Omasum
Omasum sering juga disebut dengan
perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2
sampai 6,5. Antara omasum dan abomasums terdapat lubang yang disebut omaso
abomasal orifice. Letaknya
disebelah kanan (retikulum), bentuknya ellips dan permukaan dalam berbentuk laminae → perut buku (pada lamina terdapat papila
untuk absorpsi)
Fungsi: grinder, filtering, fermentasi, absorpsi
4.
Abomasum
Abomasum sering juga
disebut dengan perut sejati. Fungsi omaso abomasal orifice adalah untuk
mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum. Ph pada abomasum asam
yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan
jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah
kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi
untuk melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum.
Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl.
Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin
reaksi terus berjalan secara otokatalitik.
Ć Letak abomasum :
·
dasar perut (kanan
bawah)
·
Bentuk : memanjang
·
Bagian dalam terdapat
tonjolan : fold → absorpsi
Ć Abomasum Terdiri atas 3 bagian yaitu:
·
kardia : sekresi
mucus
·
Fundika: pepsinogen,
renin, HCl, mucus
·
Pilorika : sekresi
mukus
Ć Fungsi:
·
tempat permulaan
pencernaan enzimatis (perut sejati) → Pencernaan protein
·
mengatur arus digesta
dari abomasum ke duodenum
e. Usus Halus (Intestinum Tenue)
·
Fungsi : pencernaan
enzimatis dan absorpsi.
·
Cairan duodenum:
alkalis, fosfor, buffer
·
Cairan empedu:
dihasilkan hati, K dan Na (mengemulsikan lemak), mengaktifkan lipase
pankreas, zat warna
·
Cairan pankreas: ion
bikarbinat untuk menetralisir asam lambung
·
Amilase : alfa
amilase, maltase, sukrase
·
Protease :
tripsinogen, kemotripsinogen,prokarboksi, peptidase
·
Lipase
: lipase, lesitinase, fosfolapase, kolesterol, esterase
·
Nuklease:
ribonuklease, deoksi ribonuklease
f. Sekum dan Kolon
·
Bentuk: tabung
berstruktur sederhana, kondisi seperti rumen
·
Fungsi: fermentasi
oleh mikroba
·
Absorpsi VFA dan air →
kolon
·
Konsentrasi VFA:
sekum: 7 mM, kolon: 60 mM (rumen = 100 – 150 mM)
4. PENDENGARAN
a. Sistem
Pendengaran Pada Sapi
Sistem
pendengaran pada sapi pada dasarnya sama dengan sistem pendengaran pada
manusia. Sistem pendengaran pada sapi terdiri dari telinga,syaraf dan otak.Ada tiga bagian utama dari telinga, yaitu bagian telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga
luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran
dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan
menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
b.
Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga
saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan
organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup
saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi
reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke
sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori
yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka
terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus
terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang
melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala
mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan
dikirim ke otak.
c.
Cara kerja indra pendengaran
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan
gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke
jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan
limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan
menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran
tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan
membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran
timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.
Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler,
yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika
rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran
membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti
dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam
otak melalui saraf pendengaran.
5. REPRODUKSI
a. Sistem reproduksi jantan
Sistem
reproduksi pada ternak jantan berasal dari saluran Wolff dan berkembang dari
punggung lipatan kelamin embrio dini.Secara umum anatomi organ reproduksi
jantan antara lain :
·
Testis atau
gonade sebagai organ kelamin utama (primer).
·
Saluran
reproduksi sekunder yaitu vas deferens, epididymis, vas deferens dan penis (urethra). Kelenjar pelengkap yaitu
kelenjar vesicularis seminalis,kelenjar prostate dan kelenjar cowperi(bulurethralis).
·
Organ kelamin
luar yaitu scrotum dan praeputium.
1. Testis
Ternak jantan normal
mempunyai dua buah testis. Testis pada sapi berbentuk bulat panjang, terbungkus
oleh kapsul berwarna putih mengkilat yaitu Tunica
albuginea
Yang mengandung
urat saraf, urat darah dan pembuluh darah yang berkelok-kelok. Testis terletak
dalam kantung scrotum.
Gbr. Organ
reproduksi jantan
Berat sebuah
testis sapi berkisar antara 300-500 gram, dengan ukuran13x7x7 cm. Perkiraan
berat kedua testis (gram) =4,5+0,4615xberat badan (kg).Sebuah testis mengandung
banyak sekali lobulus ataukantung kecil berbentuk kerucut dengan ujung lancip
ditengahtestes dan pangkalnya dipinggir testes. Isi dari lobulus ini adalah Tubulus semineterusyang panjang dan
berkelok-kelok.
Tubuli initerdiri
dari sel membran basal, sel penunjang, sel penghasil cairantestis dan sel benih
(spermatogonium dan sel sertoli).Spermatogonium adalah sel benih sejati dari
sel sertoli sebagai perawat spermatozoa yang baru akan terbentuk.
Fungsi testis
adalah :
·
Fungsi Produksi:
Produksi spermatozoa subur dan motil
·
Fungsi Endokrin:
Memproduksi hormone jantan (androgen)
2. Epididymis
Epididymis berbentuk panjang yang merupakan suatu
pembuluh yang timbul dari bagian dorsal testis berasal dari ductuseferens.
Epididymis terdiri dari tiga bagian :
1. Bagian kepala atau Caput Epididymis
2. Bagian badan atau Corpus Epididymis
3. Bagian ekor atau Cauda Epididymis
Fungsi Epididymis adalah :
·
Transportasi
·
Pemekatan,
konsentrasi spermatozoa
·
Pemasakan dan
pendewasaan
·
Timbunan
spermatozoa
3. Vas Deferens
Vas
deferens berasal dari epididymis dan berjalan
dari titik terendah testis menuju keatas. Garis tengahnya 0,3-0,47 cm.
Vasdeferens mengandung sel syaraf yang banyak.
4. Urethra
Urethra adalah saluran urogenitalis sebagai saluran
pengeluaran urine dan spermatozoa, serta sekresi kelenjar pelengkap. Urethra berasal dari daerah pelvis
sebagai kelanjutanampulla yang tergantung dari tempat bermuaranya ampulla dan
berakhir pada ujung penis.
Berdasarkan bentuk dan letaknya
urethra terdiri dari tiga yaitu :
·
Bagian Pelvis,
panjang antara 15-20 cm dari muara ampulla berupa pipa dengan urat daging
tebal.
·
Bagian yang
membengkok, mulai dari pelvis sampai pangkal penis, panjang kira-kira 10 cm.
·
Bagian penis,
mulai dari pangkal sampai ujung penis.
5. Penis
Penis merupakan jaringan yang dapat
menegang sebagai alat kopulasi.Penis terdiri dari tiga bagian :
·
Bagian pangkal
penis, bagian ini melekat pada badan dandisebut dengan Crus Penis.
·
Bagian badan
penis, bagian ini merupakan bagian terpanjangdari penis mulai dari bagian
pangkal sampai ujung penis.Bagian badan penis ditengah dapat melipat melingkar
menyerupai huruf S dan disebut dengan Flexura sigmoidea.
·
Bagian ujung
penis, yaitu bagian yang terujung dari penis dan bebas disebut dengan Gland
Penis.
Fungsi utama dari penis adalah untuk
alat kopulasi. Sedangkan fungsi lainnya yang cukup penting sama dengan urethra
yaitu sebagai alat untuk pengeluaran urin, spermatozoa dan sekresi kelenjar
pelengkap.
6. Praeputium
Praeputium adalah organ kelamin sebagai pelindung
penisdari pengaruh luar dan kekeringan terutama pada bagian Glandpenis.
Preputium terbentuk dari kulit. Ruang dalam preputium berisi penis.
g. Scrotum
Scrotum merupakan kantung testis. Terdapat
sepasangsrotum yang masing-masing berisi sebuah testis.
Kantung scrotum terdiri atas beberapa
lapisan :
a.
Kulit Scrotum
b.
Tunica Dartos
c.
Tunica Vaginalis
: bagian ini terdiri dari tunica albuginea dantunica vagina
h. Kelenjar Pelengkap
Kelenjar pelengkap terdiri dari tiga kelenjar
:
·
Kelenjar
Vesicularis
Kelenjar
ini terdapat sepasang, hasil dari sekresi banyak mengandung hexosa, fruktosa
dan asam sitrat.
·
Kelenjar prostate
Pada
sapi terdapat sepasang. Fungsi sekresi adalah sebagai sumber antalglutin jantan
dan menghasilkan cairan dengan mineral tinggi.
·
Kelenjar Cowperi
(bulbo urethralis)
Terdapat
sepasang. Hasil sekresinya berupa substansi lendir yang licin dan kenyal
b. Sistem Reproduksi Betina
Gbr.organ
reproduksi sapi betina
Secara umum organ kelamin betina terdiri atas
:
1. Ovarium atau gonade yaitu organ kelamin betina
utama atau organkelamin betina primer.
2. Saluran reproduksi atau organ sekunder yang
berada didalam tubuhternak yaitu oviduct/tuba falopi, uterus, cervix, vagina
dan vestibulum.
3. Organ kelamin luar yaitu clitoris dan vulva.
a. Ovarium
Pada ternak menyusui ovarium terdapat sepasang
berkedudukan dekat ginjal, keduanya terletak terpisah pada bagiankanan dan
kiri. Sedangkan alat penggantung ligament mesovarium.Ukuran ovarium pada sapi
panjang 3,1-4,4 cm dan tinggi 1,9-3,1cm serta lebar 1,2-1,9 cm. Pada anak sapi
yang baru lahir mempunyai ovarium kiri dan kanan. Pada sapi dewasa
mempunyaiovarium sebelah kanan lebih besar daripada yang kiri.
Ovarium terdiri dari 4 (empat) lapisan yaitu :
·
Lapisan Epitel
Lembaga
·
Tunica Albuginea
·
Lapisan
Parenchymiv
·
Medulla
Fungsi ovarium adalah :
·
Sebagai alat
reproduksi primer ternak betina karena sebagai penghasil sel telur atau ovum.
·
Sebagai penghasil
hormone ovarium yang sangat pentingdalam pemeliharaan aktivitas kelamin betina.
b. Oviduct
Oviduct adalah
saluran reproduksi betina antara ovariumdengan uterus. Oviduct terdapat
sepasang berupa saluran yang berbentuk bulat, kecil, panjang, berkelok-kelok
dan berjalan dariovarium kebagian sempit dari cornua uteri. Alat
penggantungoviduct disebut mesosalphinx yang juga penggantung uterus.
Fungsi oviduct :
·
Menerima ovarium
dari hasil ovulasi ovarium
·
Menerima
spermatozoa yang masuk dari uterus.
·
Tempat terjadinya
fertilisasi atau antaraspermatozoa dengan ovum.
·
Menyalurkan ovum
yang telah dibuahi.
·
Pendewasaan
spermatozoa sebelum terjadinya fertilisasi.
·
Seleksi
spermatozoa yang terjadi di bagian pertemuan antarauterus dengan oviduct
tepatnya didaerah UTJ (Utero TubalJunction).
c. Uterus
Uterus adalah organ saluran reproduksi ternak
betina penghubung antara oviduct dengan cervix.Terdiri dari dua bagian :
·
Bagian badan
uterus (corpus uterus) yang berbatasan dengancervix.
·
Bagian tanduk
uterus (cornua uteri) yang berbatasan denganoviduct.
10 Tipe uterus pada sapi yaitu Bipartitis,
adalah uterus yangmempunyai satu cervix, corpus terlihat sangat jelas dan cukup
panjang, kedua cornua uteri dipisahkan oleh septum (sekat).Dinding uterus
dibagi menjadi 3 lapisan:
·
Perimetrium :
lapisan terluar dari uterus
·
Myometrium :
lapisan dibawah perimetrium
·
Endometrium :
lapisan dinding lumen uterus yang terdiri dariepitel
Fungsi uterus adalah :
1. Untuk berlangsungnya kapasitas pada waktu
ternak betinamengalami birahi.
2. Cocok bagi pertumbuhan embrio muda karena
cairan uterus.
3. Pada waktu selesai melahirkan, uterus akan
memperlancar kelahiran.
d. Cervix
Cervix adalah organ kelamin betina berupa urat
dagingspinchter yang berdinding tebal sebagai penghubung antara uterusdan
vagina. Panjang cervix sapi antara 5-10 cm dengan tebal 3-4,4cm.
Fungsi cervix adalah:
·
Menjaga masuknya
jasad renik
·
Cairan cervix
sebagai sarana transportasi
·
Saluran fetus
yang akan lahir
·
Sekresi cairan
lendir birahi kebuntingan
e. Vagina dan Vestibulum
Vagina adalah saluran reproduksi betina yang
berdinding tipis perpanjangan cervix, mulai dari mulut cervix muka sampai
ketempat sambungan urethra.
Vestibulum merupakan saluran reproduksi betina
kelanjutandari vagina.
Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi menerima
penis masuk,sebagai tempat ejakulasi, saluran kelahiran sebagai saluran
pengeluaran urin.
f. Vulva dan Clitoris
Vulva adalah organ kelamin luar dari ternak betina
termasuk juga clitoris. Pada sapi
mempunyai vulva yang terdiri dari bibir atau labia kanan dan kiri. Vulva
berfungsi hanya sebagai lubang masuk dan keluarnya penis dari pejantan pada
saat kopulasi, keluarnya urin danfetus. Pada sapi, penampilan dan letak vulva
juga salah satukriteria penilaian dalam seleksi sesuai karakteristik bangsanya.
Clitoris terletak tepat di sebelah dalam ditempat
pertemuan bawah bibir vulva berupa tenunan erectil
6.
Respirasi
a. Rongga hidung (cavum Nasalis)
Hidung merupakan alat pernapasan yang paling
awal yang dilalui udara.Di dalam rongga hidung mengalami penyaringan dan penghangatan.Penyaringan
ditunjukkan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya
debu.Benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut halus (silia) yang tumbuh
keluar.Penghangatan yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu
tubuh.Penghangatan ini terjadi akibat kontaknya silia tersebut dengan permukaan
selaput lendir sehingga menjadi lembab. Jaringan yang terdapat di dalam rongga
hidung adalah epithelium silindris bersilia
b. Pharink (Rongga Tekak)
Pharink merupakan rongga persimpangan antara
jalan pernapasan dengan jalan makanan (esophagus).Di dalam faring terdapat
katup penutup rongga hidung yang disebut uvula atau anak tekak.Selain itu juga
terdapat epiglotis yang berfungsi untuk mengatur pergantian perjalanan
pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut.
c. Larink (Pangkal Tenggorokan)
Merupakan daerah pangkal batang tenggorokan
yang bertindak sebagai daerah pembentukan suara, dimana di dalamnya terdapat
tulang rawan yang membentuk jakun.Di dalam laring terdapat selaput suara yang
ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot, sehingga dapat menghasilkan
tinggi rendahnya nada yang diperlukan.
d. Trakea (Batang
Tenggorokan)
Merupakan saluran respirasi yang befungsi
sebagai saluran udara dan panjangnya ±10 cm serta terdiri dari 16-20 gelang cincin.Cincin-cincin
ini terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf
C). Trakea ini terdiri dari 3 lapis yaitu :
a.
Lapis luar terdiri atas jaringan ikat
b.
Lapis tengah terdiri dari otot polos dan
cincin tulang rawan
c.
Lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel
bersilia yangmenghasilkan banyak lendir yang berfungsi untukmenangkap dan
mengembalikannya kehulu saluranpernapasanbenda-benda asing yang akan masuk ke
dalam peru-paru.
e. Bronkus (Cabang
Batang Tenggorokan)
Merupakan cabang batang tenggorokan yang
terletak di dalam dada.Batang bronkus menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru
kiri.Paru-paru kanan lebih gampang rusak karena letaknya yang lebih tegak
dibanding paru-paru kiri.Di dalam paru-paru tiap bronkus membentuk
cabang-cabang yang disebut bronkiolus.Dinding bronkus juga terdiri atas tiga
lapis yaitu jaringan ikat, otot polos dan jaringan epitel, seperti pada trakea,
perbedaannya adalah dinding trakea jauh lebih tebal dan cincin tulang rawan
pada bronkus tidak berbentuk lingkaran sempurna. Sel-sel epitel bersilia pada
bronkus semakin lama akan berubah menjadi sisik epitel.
f. Bronkiolus
Brokiolus adalah anak cabang dari batang
tenggorok yang terdapat dalam rongga tenggorokan kita dan akan memanjang sampai
ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri
tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang,
sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya bercabang
2.Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis,
pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang
dinamakan alveolus.
g. Pulmo (Paru-Paru)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada di
kanan dan kiri jantung dan dilindungi oleh tulang-tulang rusuk yang berbentuk sangkar.Paru-paru
dibungkus oleh selaput yang disebut Pleura. Pleura ini merupakan selaput tipis
rangkap dua.Diantara selaput tersebut dengan paru-paru terdapat cairan limfa,
yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada waktu mengembang
dan mengempis.Paru-paru kanan memiliki tiga lobus sedang paru-paru kiri hanya
memiliki dua lobus.Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan
tekanan dalam rongga dada. Di dalam paru-paru terdapat alveolus yang merupakan
saluran akhir dari sistem pernapasan.Alveolus berupa gelembung-gelembung udara.
Pada bagian alveolus ini terjadi pertukaran oksigen dari udara bebas ke sel-sel
darah dan karbondioksida dari darah ke udara bebas.Pertukaran ini terjadi
secara difusi yang berhubungan dengan kapiler-kapiler darah.Pada paru-paru
terdapat kurang lebih 300 juta alveolus.
B.
JARINGAN PADA HEWAN
A.
Macam – macam
jaringan
1. Jaringan epitel
Jaringan epitel
adalah jaringan yang melapisi seluruh permukaan luar dan dalam tubuh serta
organ.
Jaringan epitel
memiliki fungsi, yaitu :
·
Sebagai pelindung
atau proteksi jaringan
·
Sebagai kelenjar,
yaitu cairan yang menghasilkan getah.
·
Sebagai penerima
rangsang atau reseptor.
·
Sebagai pintu
gerbang lalu lintas zat
Jaringan epitel di bagi atas beberapa jenis, yaitu :
a.
EPITEL PIPIH SELAPIS
Epitel pipih selapis disusun oleh
selapis sel yang berbentuk pipih, sangat rapat. Terdapat pada jaringan
epitelium pembuluh limfe (getah bening),pembuluh darah kapiler, selaput
pembungkus jantung, paru-paru, ginjal, dan selaput perut. Berfungsi pada proses
filtrasi, dan sekresi.
b. EPITEL PIPIH
BERLAPIS BANYAK
Terdapat di permukaan kulit, vagina,
rongga mulut, dan esofagus. Sesuai dengan jumlah lapisannya yang banyak,
jaringan ini berfungsi sebagai alat lingkungan, misalnya dari gesekan.
c. EPITEL KUBUS SELAPIS
Epitel kubus selapis disusun oleh selapis
sel yang berbentuk kubus.epitel kubus
selapis contohnya terdapat pada epitelium permukaan ovarium, lensa mata
dan lainnya. Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
d. EPITEL KUBUS
BERLAPIS BANYAK
Epitel
kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang
berbentuk kubus. Terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium,
testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit. Berfungsi dalam
sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.
e. EPITEL SILINDRIS
SELAPIS
Epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk silindris. Terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot
(villi)usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum).
Berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.
f. EPITEL SILINDRIS
BERLAPIS BANYAK
Epitel silindris berlapis
banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris.
Terdapat pada jaringan epitelium laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah.
Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
g. EPITEL TRANSISI
Epitel transisi disusun oleh
berlapis-lapis sel. Contohnya terdapat pada saluran pernapasan, dan kantung
kemih. Tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuknya dapat
berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung
h. EPITEL KELENJAR
Epitel
kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi
senyawa untuk membantu proses fisiologis.
Epitel
kelenjar di kelompokan menjadi 2, yaitu:
Ć Kelenjar endokrin: kelenjar buntu, tidak memiliki saluran. Hasil
sekresi langsung memasuki sistem peredaran darah. Senyawa yang dihasilkan
disebut hormon. Contoh: kelenjar timus, adrenal, paratiroid, tiroid.
|
Ć Kelenjar eksokrin: kelenjar yang sekresinya melalui saluran
khusus. Berfungsi untuk membantu metabolisme dan komunikasi. Contoh yang
membantu metabolisme: kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan pankreas. Contoh
yang berperan dalam proses komunikasi: feromon.
|
2. Jaringan pengikat dan penyokong
Jaringan ikat berperan untuk mengikat serta alat tubuh.
Fungsi lain dari jaringan ikat adalah :
·
Menyalurkan atau mengangkut
bahan dari suatu jaringan.
·
Menunjang alat tubuh
·
Pelindung alat tubuh yang lunak
·
Cadangan air, elektrolit,
mineral, dan energy
Komposisi
jaringan pengikat dan penunjang ada 3 ( tiga ) bagian :
·
Bahan dasar ( matriks )
·
Sel
·
Serat
PEMBAGIAN JARINGAN
PENGIKAT DAN PENUNJANG
a. Jaringan
Ikat longgar
Jaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat
yang paling banyak tersebar dalam tubuh hewan vertebrata. Jaringan ini mengikat
jaringan epitel dengan jaringan di bawahnya dan menjaga organ-organ pada
tempatnya. Selain itu, jaringan berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan air,
glukosa, dan garam-garam untuk sementara waktu.
b. Jaringan
Ikat Padat
Penyusun utama jaringan IKAT PADAT adalah serabut
kolagen. Oleh karena it, sifat jaringan ini fleksibel dan tidak elastik.
Berdasarkan struktur serabutnya, jaringan ikat padat dapat dikelompokkan
menjadi jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur.
Jaringan ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang (tendon),
serta menghubungkan tulang dengan tulang (ligamen). Sementara itu, jaringan
ikat padat tidak teratur terdapat di kulit.
c. Jaringan Tulang
Rawan
Jaringan tulang rawan bahan dasarnya terdiri dari
bahan yang kental, bening, mengandung glikosaminoglikans.
Fungsi jaringan tulang rawan :
·
Rangka tubuh awal (embrio).
·
Menunjang jaringan lunak serta
alat dalam
·
Melicinkan permukaan tulang
pada sendi
·
Membina pertumbuhan tulang
Berdasarkan
susunan serabutnya, jaringan tulang rawan dapat digolongkan sebagai berikut :
a.
Tulang rawan hialin, serabutnya
tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Contohnya, ujung-ujung tulang
rusuk yang menempel ke tulang dada.
b.
Tulang rawan elastik, susunan
sel dan matriksnya mirip dengan tulang rawan hialin. Namun, anyaman serabutnya
tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Contohnya, kuping telinga,
laring.
c.
Tulang rawan fibrosa,
matriksnya disusun oleh serabut kolagen yang kasar dan tidak beraturan.
Contohnya, di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang
kemaluan).
d. Jaringan Tulang
Tulang termasuk jaringan ikat yang terdiri atas
sel tulang (osteosit). Matriks intraseluler dari osteosit mengalami
mineralisasi sehingga permukaannya sangat keras. Substansi mineral tersebut
disimpan dalam suatu lapisan tipis yang disebut lamela. Beberapa lamela
mengelilingi suatu saluran berisi pembuluh darah yang disebut saluran Havers.
Jaringan lemak Keseluruhan lamela dan saluran Havers membentuk sistem Havers.
Struktur JARINGAN TULANG yang keras sesuai dengan fungsi sebagai pemberi bentuk
tubuh, penyusun rangka tubuh, dan pelindung alat-alat vital tubuh.
e. Jaringan Darah
JARINGAN DARAH merupakan jaringan ikat yang
sangat khusus. Jaringan darah terdiri atas tiga komponen, yaitu eritrosit (sel
darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah).
Jaringan ini berfungsi sebagai alat transportasi yang menopang kelangsungan
hidup manusia. Selain darah, tubuh juga mempunyai jaringan yang mirip jaringan
darah, yaitu peredaran limfatik. Peredaran limfatik, memiliki komponen seluler
berupa limfosit dan granulosit. Jaringan ini berfungsi untuk transpor lemak dan
protein dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
f. Jaringan
lemak
Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak. Setiap
sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet). banyak ditemukan di bagian bawah
lapisan kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai makanan cadangan dan mencegah
kehilangan panas berlebih dari tubuh.
g. Jaringan
limfe
Jaringan limfa (getah bening) adalah bagian dari
darah yang keluar dari pembuluh darah. Limfa merupakan cairan yang terbentuk
dari air, glukosa, lemak dan garam, sedang komponen selulernya berupa limphosit
dan granulosit. Fungsi Jaringan limfa (getah bening) adalah untuk
mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat lain dari
jaringan ke sistem pembuluh darah.
3. Jaringan Otot
Jaringan
yang berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot terdiri atas sel-sel
serat khusus yang berfungsi untuk menggerakkan atau melakukan kontraksi.
Otot
adalah jaringan yang berbentuk kenyal pada tubuh hewan yang berfungsi untuk
menggerakkan organ tubuh.
a. Jaringan 0tot polos
otot polos adalah
jenis otot yang di bangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan
kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti.
jaringan otot
polos mempunyaiserabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila di amati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis
Ciri- ciri otot polos
·
Jaringan otot
polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila di amati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
·
Otot polos
berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom
·
Bila otot polos
di rangsang, reaksinya lambat.
·
Otot polos terdapat
pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
b. Jaringan otot lurik/
kerangka
·
Pada otot
kerangka, sebagian besar jenis otot ini melekat pada tubuh
·
Kontraksinya
menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar
·
Dinamakan otot
lurik karena bila di lihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan
terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot
·
Oleh sebab itu
nama lain dari otot lurik adalah otot yang bergaris melintang
·
Kontraksi otot
lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan
kehendak dan bawah pengaruh saraf sadar.
·
Fungsi otot lurik
: untuk menggerakan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras
Ciri-ciri otot lurik
·
Bentuk sel
silindris, relatif panjang
·
Berinti banyak,
terletak di tepi sel
·
Serabut miofibril
berwarna gelap dan terang
·
Bekerja di bawah
kehendak (otot volunter) di pengaruhi saraf pusat atau otot sadar
·
Reaksi terhadap
rangsangsang sangat cepat
·
Mudah lelah
c.
Otot jantung/miokardium
·
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung
·
Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung
secara refleks serta reaksi terhadap rangsangan lambat
·
Fungsi otot jantung: untuk memompa darah ke luar jantung
Ciri-ciri otot
jantung
·
Bentuk sel
silindris, relatif panjang
·
Susunan seperti
otot lurik
·
Berinti satu atau
dua di tengah
·
Bekerja tidak di
bawah kehendak (otot tidak sadar) di pengaruhi saraf otonom
·
Kontraksi secara
otomatis, teratur, tidak pernah lelah
·
Reaksi terhadap
rangsangan lambat
4. Jaringan saraf
Jaringan
saraf merupakan Jaringan yang tersusun atas sel saraf (neuron) dan sel-sel
serabut serta lapisan pembungkus. Neuron (Sel saraf ) yang terdiri atas tubuh
sel dan percabanganny. Tiap neuron (sel saraf) terdiri atas badan sel saraf,
cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan
tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
Neuron dibedakan
menjadi 3, yaitu :
·
Neuron Sensorik
·
Neuron Mototrik
·
Neuron Penghubung
a. Neuron Afferent
(Neuron Sensorik
Neuron
afferent menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang
belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga
neuron sensorik
b. Neuron Efferent
(Neuron Motorik)
Neuron efferent
meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang
dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron
aferen. Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut
juga neuron motorik.
c. Interneuron (Neuron
Penghubung)
Interneuron
adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron
motorik. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang.
Fungsi sistem saraf
a.
Mendeteksi perubahan dan merasakan sensasi
b.
Menghantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang
lain
c.
Mengolah
informasi
sehingga dapat digunakan segera atau menyimpannya untuk masa mendatang
sehingga menjadi jelas artinya pada pikiran.
5. Jaringan Jantung
Jantung adalah Bagian tubuh yang menjadi pusat peredaran darah yang
terletak di dalam rongga dada sebelah atas. Suatu organ berotot yang memiliki
rongga dan bilik yang masing-masing dilengkapi dengan sebuah katup yang
memiliki fungsi untuk mengatur sirkulasi darah ke seluruh tubuh
Jaringan Jantung dibagi menjadi 6, yaitu :
a. Endokardium
Endokardium melapisi bagian dalam jantung. Endokardium sangat halus dan bertanggung jawab untuk
menjaga darah agar tidak menempel ke dalam jantung dan membentuk bekuan darah.
b. Miokardium
Miokardium adalah lapisan tengah otot dari dinding jantung yang berisi
jaringan otot jantung. Miokardium menjadi mayoritas dari ketebalan dan massa
dari dinding jantung dan merupakan bagian dari jantung yang bertanggung jawab
untuk memompa darah. Di bawah miokardium adalah lapisan endokardium tipis
c. Epikardium
Epikardium adalah lapisan terluar dari dinding jantung dan hanya nama lain
untuk lapisan visceral dari perikardium. Dengan demikian, epikardium merupakan
lapisan tipis membran serosa yang membantu untuk melumasi dan melindungi bagian
luar jantung. Di bawah epikardium adalah yang kedua, lapisan tebal dari dinding
jantung yakni miokardium.
d. Rongga Perikardial
Rongga Perikardial adalah rongga berisi cairan dimana jantung terletak.
Dinding dan lapisan rongga perikardial adalah membran khusus yang dikenal
sebagai perikardium
e. Perikardium Pariental
Perikardium
pariental adalah lapisan terluar dari perikardium yang bersambung dengan
lapisan visceral pada bagian dasar jantung dan dikuatkan dengan lapisan fibrosa
superfisial yang berikutnya akan di tutup oleh suatu lapis pleura mediastinal (
pleura pericardial).
f. Endotelium Pembuluh Darah
Endotelium adalah lapisan
sel yang melapisi pembuluh darah dan getah bening, hati, dan berbagai rongga
tubuh.
6. Jaringan Tulang
Jaringan
merupakan Kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama,suatu
jaringan dasar pembentuk bagian organ tubuh.
Tulang
merupakan jaringan ikat keras yang
membentuk rangka besar verterbrata termasuk manusia, dan penyusun sistem gerak
yang bersifat pasif karena tulang di gerakan oleh otot.
Jaringan tulang merupakan Bagian kerangka pada hewan
yng tersusun dari kumpulan sel-sel yang terdiri atas serat-serat kolagen dan
garam kompleks. Kolagen adalah Salah satu jaringan yang dihasilkan oleh
fibroblas(sel dalam jaringan pengikat yang berfungsi dalm pembentukkan aerabut
otot.
Jaringan tulang dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.
JaringanTulang Sejati (Osteon)
Jaringan tulang
sejati
ini
tersusun
oleh
sel-sel
tulang yang
disebut osteosit.
Matriksnya
padat
dan
banyak
terjadi
pengapuran,
antara lain kalsium karbonat dan
kalsium
fosfat.
Proses pengapuran ini disebut
kalsifikasi. Jaringan
tulang
ini
banyak
terdapat di
dalam tubuh
menyusun
rangka.
Fungsinya
adalah
melindungi
organ-organ tubuh dalam yang lemah dan mengikat
otot-otot.
Berdasarkan jumlah matriksnya
jaringan
tulang
sejati
dibedakan
menjadi
dua
yaitu :
·
Tulang Kompak
Pada tulang kompak terdapat matriks yang banyak, rapat, dan padat.Contoh
dapat dijumpai pada tulang-tulang pipa.Substansi mineral disimpandalamlapisan
tipis yang disebut lamela.Struktur mikroskopis tulang panjang menunjukkan
adanya saluran-saluran memanjang yang saling berhubungan yang disebut Kanalis
Havers.Havers terdiri atas lamella-lamella yang tersusun melingkari suatu
saluran, yang di tengahnya terdapat pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah
inilah yang menyuplai makanan kepada sel-sel tulang.
·
Tulang Spons
Matriks pada tulang spons tersusun tidak rapat dan berongga.Pada tulang
spons tidak terdapat sistem Havers. Contohnya pada tulang-tulang pipih.
b.
Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional
yangdisebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan
atauperikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-seltulang
rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.Ada 3 macam jaringan
tulang rawan :
·
J.T. Rawan Hilain
Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi,
cincintulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok,
ujungtulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang
panjang.Kartilago hialin merupakan bagian terbesar darikerangka embrio juga
membantu pergerakanpersendian, menguatkan saluran pernafasan,memberi
kemungkinan pertumbuhan memanjangtulang pipa dan memberi kemungkinan
tulangrusuk bergerak saat bernafas
·
J.T.Rawan Fibroblas
Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringanini terdapat pada perekatan
ligamen-ligamen tertentu pada tulang persendian tulang pinggang
,pada calmam
antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi
dan penyokong.
·
J.T.Rawan Elastis
Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat
padadawn telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.
Fungsi Tulang
·
Penyangga dan
penunjang tubuh
·
alat penggerak pasif dan tempat otot melekat
·
tempat penyerap
dan pe;epasan kalsium
·
Tempat
pembentukan sel darah
·
Pelindung organ
dalam dan pemberi bentuk tubuh
7. Jaringan Kulit
Jaringan Kulit adalah lapisan paling luar tubuh hewan / binatang;
selubung luar hewan/ binatang tingkat tinggi yang berfungsi sebagai jaringan
pengikat dan tulang.
Jaringan kulit terdiri dari :
a.Epidermis
Terdiri atas epithel pipih banyak lapis yang bertanduk, memiliki lima lapis
utama yakni
a. Stratum basale / stratum
germinativum : merupakan lapis paling bawah terdiri atas epithel kubis atau
silindris sebaris rendah. Lapisan ini bersifat mitosis aktif untuk menggantikan
lapis diatasnya yang mati / aus.
b. Stratum spinosum : sel penyusunnya berbentuk poligonal terdiri atas beberapa
lapis, semakin keatas semakin memipih.
c. Stratum
granulosum : Satu sampai tiga lapis
Sel berbentuk
elip dan mulai menunjukkan tanda bertanduk (cornification).
d. Stratum
lusidum :Beberapa lapis sel yang telah mati, karenanya beraspek homogen. Inti dan
organoida tidak jelas tapi desmosoma masih jelas terlihat, sedangkan butir
kerato-hyalin nya sudah lenyap berubah menjadi eledin.
e. Stratum
korneum : Merupakan lapis sel yang
paling luar Selnya bertanduk dan
mengandung keratin. Lapis ini pada beberapa
tempat tebal dan bila kering akan mengelupas. Khususnya untuk stratum lusidum
hanya ditemukan pada daerah yang tidak berambut, misalnya : planumnasale atau
bantalan kaki.
b. Dermis
·
Sering disebut Kutis vera
·
Merupakan bagian utama kulit
·
Disusun oleh serabut kolagen padat dan serabut elastis.
Korium dibedakan atas dua bagian, yakni :
a. Stratum papilleare :
membentuk jalinan dengan epidermis pada kulit tidak berambut. Sering terdapat
ujung saraf pembuluh darah serta saluran kelenjar peluh.
b. Stratum retikulare :
Antara stratum papillare dengan stratum retikulare sebenarnya mempunyai batasan
yang tidak jelas. Hanya serabut kolagen pada stratum ini lebih padat dan
anyamannya mengarah horisontal terhadap permukaan kulit.
c. Hipodermis
Hipodermis atau sub kutis terdiri atas jaringan ikat
longgar yang banyak mengandung serabut elastis. Daerah ini juga merupakan
tempat perlindungan lemak. Pada hewan yang gemuk sel lemak dapat menyusup lebih
dalam dan terdapat diantara otot.
C.
SEL PADA HEWAN
1.
Pengertian Sel
Sel adalah unit dasar dari semua kehidupan, yang
merupakan susunan paling sederhana yang menunjukkan semua sifat-sifat
kehidupan, termasuk pengaturan,
metabolisme, respon, pertumbuhan, dan
reproduksi
Berdasarkan kedudukan inti sel dapat di bedakan menjadi 2 :
• Prokariotik
Ciri – ciri sel
prokariotik
a. Tidak ada membran yang
memisahkan nukleus (inti sel) dari sitoplasma. Juga tidak ada membran yang
membatasi organel sel.
b. Pembelahan sel
secara sederhana tanpa melalui tahap-tahap seperti mitosis.
c. Dinding sel mengandung
semacam molekul kompleks yang disebut mukopeptida, yang memberikan kekakuan
pada struktur selnya
• Eukariotik
Ciri-ciri sel eukariotik
a. Memiliki membran yang
memisahkan sitoplasma dengan inti sel sehingga inti terlihat jelas.
Selain itu juga ada membran yang melingkupi sitoplasma dan membentuk
organel sel.
b. Pembelahan inti sel
melalui tahap-tahap yang dikenal dengan mitosis
2.
Bagian – bagian
sel
a. Membran Plasma
Tersusun atas
lemak (lipid) dan protein (lipoprotein). Fungsinya yaitu: melindungi sel,
mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar.
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di
dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan organela. Sitoplasma bersifat koloid
kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. sifat koloid sitoplasma ini dapat
berubah-ubah tergantung kandungan air. jika konsentrasi air tinggi maka koloid
akan bersifat encer yang disebut dengan sol, sedangkan jika konsentrasi air
rendah maka koloid bersifat padat lembek yang disebut gel.
c. Retikulum endoplasama
Yaitu struktur
berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu:
·
RE. Granuler
·
RE.Agranuler
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
d. Mitokondria
Struktur
berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya
berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat
respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi). karena itu mitokondria
diberi julukan "The Power House". Mitokondria
(bentuk tunggalnya adalah mitokondrion) adalah organel yang mengubah energi
kimia menjadi energi yang lain.
e. Mikrofilamen
MikrofilamenSeperti
Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel.k. Peroksisom (Badan Mikro)Ukurannya sama seperti Lisosom.
Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung
enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
f. Lisosom
Lisosom Fungsi
dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
Salah satu enzimnya itu bernama Lisozym.
g. Peroksisom
Ukurannya sama
seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan
banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel
hati).
h. Ribosom
Ribosom (Ergastoplasma)Struktur
ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat
sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel
terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
i.
Sentriol/sentrosom
Struktur
berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel(Mitosis maupun Meiosis).
Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
j. Mikrotubulus
MikrotubulusBerbentuk
benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai
“rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan
Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia
k. Apparatus golgi
Badan Golgi
(Apparatus Golgi = Diktiosom)Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi
sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.Organel
ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal.
l.
Nukleus
Inti Sel
(Nukleus)Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
·
Selapue Inti
(Karioteka)
·
Nukleoplasma
(Kariolimfa)
·
Kromatin /
Kromosom
·
Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada
tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
·
Sel Prokariotik
(sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpaipada bakteri, ganggang
biru.
·
Sel Eukariotik
(sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
m. Vakuola
Vakuola organel
mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi berbeda-beda. Fungsi vakuola berhubungan
dengan fungsi lisosom. Pada sel tanaman vakuola pusat berfungsi sebagai tempat
penyimpanan, berperanan dalam pertumbuhan sel dan berfungsi sebagai lisosom
besar. Pada protista vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur air.
D.
PARASIT
1.
PENGERTIAN PARASIT
Parasit adalah suatu organisme lebih kecil yang hidup menempel pada
tubuh organisme yang lebih besar yang yang bersiafat merugikan terhadap induk
semang yang ditumpanginya. Organisme tersebut disebut host.
Beberapa Sifat Hidup Parasit
• Parasit fakultatif
:Bila parasit itu
dapat hidup bebas dan dapat pula hidup sebagai parasit.
• Parasit obligat : Parasit berdiam secara permanen dalam hospes
dan seluruh hidupnya
tergantung pada hospes tersebut.
• Parasit insidentil temporer
: Parasit yang secara
kebetulan terserang dalam suatu hospes yang biasanya tidak dihinggapinya.
Contoh : penyakit tidur yang disebabkan oleh lalat di Afrika .
• Parasit
Temporer : Parasit yang hidup bebas pada sebagian masa hidupnya dan sewaktu-waktu
mencari hospes untuk mencari makanannya (nyamuk) .
• Parasit
Permanen : Parsit yang tinggal pada permukaan atau dalam tubuh hospes sejak permulaan
sampai dewasa.
Beberapa
hal yang
mempengaruhi distribusi geografis parasit
diantaranya:
• Siklus Hidup : Setiap organisme penyebab parasit berbeda-beda
• Iklim : Iklim tropis lebih banyak parasit sedangkan pada iklim
sub-tropis lebih sedikit karena pada iklim subtropis terdapat 4 perubahan iklim
sehingga adaptasinya lebih sulit.
• Sosial Budaya, : Tingkat ekonomi/ pendidikan yang rendah memungkinkan
orang untuk tidak memperdulikan keadaanlingkungan.
• Higiene : Untuk diri sendiri dan lingkungan
Tempat Parasit Memperoleh Kebutuhan Hidup
• Hospes Definitif : Hospes yang di
dalamnya terdapat parasit yang (akhir) mengalami perkembangan seksual dalam stadium
dewasa .
• Hospes Insidentil : Hospes yang secara
kebetulan ditulari oleh suatu parasit yang umunya menghinggapi hospes lain.
• Hospes Reservoir/ carrier : Hewan yang terinfeksi
yang bertindak sebagai sumber bagian hewan lain untuk terinfeksi parasit
• Hospes Perantara (vektor) : Hospes yang di
dalamnya terdapat parasit yang mengalami perubahan penting kemudian sebagian/
seluruhnya stadium larva diteruskan ke hewan lainnya.
• Hospes transpor/ mekanik : Orgamsme yang semata-mata membawa parasit yang tidak mengalami
perubahan pada tubuhnya kepada hospes
berikutnya .
2.
Parasit di
golongkan menjadi 2, yaitu :
1. Endoparasit
Jenis – jenis endoparasit
·
CACING
·
GILIG
·
GEPENG
·
PITA
Jenis-jenis
cacing
a.
Cacing kelas trematoda (cacing hisap/ gepeng)
ciri-ciri :
·
Badan tidak bersegmen,
·
Umumnya hermaprodit,
·
Reproduksi ovipar (berbiak dalam larva),
·
Infeksi terutama oleh stadium larva yang masuk lewat
mulut sampai usus
·
Semua organ dikelilingi oleh sel-sel parenkim,
·
Badan tak berongga dan mempunyai mulut penghisap atau sucker
CACING KLAS TREMATODA :
·
Genus Fasciola (cacing hati) yang berwarna merah muda ke
kuning-kuningan sampai abu-abu ke hijau-hijauan .
·
Cacing Param phistomum sp . (cacing parang)
·
Genus Schistosoma (menyerang sistem peredaran darah)
b.
Cacing kelas nematoda (cacing gilig)
ciri-ciri ;
·
Tubuh tidak bersegmen,
·
Berbentuk silindris,
·
Mempunyai rongga tubuh mulai dari mulut sampai anus,
·
Umumnya terpisah dan reproduksi ovipar.
GOLONGAN NEMATHODA ANTARA
LAIN :
·
Ascaris vitulorum (cacing gelang)
·
Oesophagustomum sp (cacing bungkul)
·
Bunostomum sp (cacing kait)
·
Haemunchus sp . (cacing lambung)
·
Trichostrongylus sp .(cacing rambut)
c.
Cacing kelas Cestoda (cacing pita)
ciri-ciri :
·
tubuh bersegmen,
·
mempunyai scolex leher,
·
proglotida (telur berembryo),
·
hermaprodit, reproduksi ovipar dan kadang-kadang berbiak
dalam bentuk larva,
·
infeksi umumnya oleh larva dalam kista.
GOLONGAN CACING KELAS CESTODA
·
Moniezia sp
·
Taenia spp
2. Ektoparasit
Beberapa
jenis hewan
ekto parasit
a.
kutu (Phthiraptera),
b.
kutu busuk (Hemiptera),
c.
kutu franki (Coleoptera),
d.
lalat (Muscidae),
e.
nyamuk (Culicidae),
f.
kecoa (Dyctioptera),
g.
pinjal (Siphonaptera).
h.
tungau (Parasitiformes), dan
i.
caplak (Acariformes),
PENUTUP
1. Kesimpulan
a.
Otak adalah pusat sistem saraf atau pusat yang mengatur
dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostatis. Jantung adalah salah satu organ yang
berperan dalam system peredaran darah. Jadi system organ, jaringan, dan sel
yang ada di tubuh itu sangat penting bagi kelangsungan hidup bagi makhluk
hidup.
b.
Parasit adalah suatu organisme lebih kecil yang hidup menempel pada
tubuh organisme yang lebih besar yang yang bersiafat merugikan terhadap induk
semang yang ditumpanginya.
Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar