Kamis, 18 Juni 2015

alat optik (lup)

ALAT OPTIK (LUP)

Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Ynag Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan MakalahTentang Kaca Pembesar(LUP) .Dalam kesempatan ini penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Bpk. Supryadi yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mempelajari tentang kaca pembesar. Dan juga kepada semua pihak yang bersangkutan  dan membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, segala kritik dan saran kami terima dengan senang hati demi memperbaiki tugas-tugas berikutnnya. Semoga  laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.





Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
            Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai beberapa orang yang memanfaatkan lensa sebagai alat optik ntuk melakukan aktivitasnya.Misalnya penggunaan kaca mata , teropong ,kamera, mikroskop, kaca pembesar atau lup.
             Lup atau kaca pembesar adalah lensa cembung, digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar lebih besar dan jelas.Lup berfungsi untuk melihat benda-benda yang kecil yang susah dilihat dengan mata telanjang.Kaca pembesar ini banyak digunakan oleh tukang arloji untuk melihat komponen dalam arloji saat melakukan perbaikan, dan juga untuk melihat organisme kecil dalam praktikum biologi serta ada juga yang digunakan untuk mengasilkan api .
            Lensa dibagi menjadi dua jenis, yaitu cembung(+) dan lensa cekung(-). Hasil bayangan akibat pembiasan kedua jenis lensa ini berbeda, ada yang diperkecil,ada yang diperbesar.serta ada pula yang terbalik atau tegak. Bayangan tersebut ada yang bersifat maya atau tidak tertangkap layar dan ada yang besifat nyata atau tertangkap layar.

B.      Rumusan masalah
1)     Apakah yang dimaksud dengan Lup
2)     Bagaimana cara kerja Lup
3)     Apa fungsi Lup
4)     Apa saja bagian-bagian dari Lup
5)     Bagaimana pembentukan dan sifat bayangan pada Lup

C.      Tujuan
1)     Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Lup secara detail.
2)      Untuk mengetahui sejarah penemu Lup
3)     Mengetahui cara kerja Lup
4)     Mengetahui bagian-bagian dan fungsi Lup
BAB II
PMBAHASAN

A.      Sejarah Penemu Lup

     Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham lahir (Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen,  adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965 Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan. Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar.




B.      Cara Kerja Lup
                Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar. Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung ke luar.
                Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di sebuah titik focus pada kedua sisi lensa. Jarak dari titik pusat lensa ke titik fokus, kira-kira 12 cm pada kaca pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
            Apabila kaca pembesar yang kita pegang berada diatas sebuah benda pada jarak yang lebih pendek daripada jarak focusnya(ruang I), benda tersebut akan tampak besar(tegak, diperbesar). Dan pada jarak yang sama(ruang II) maupun jarak yang lebih panjang dari jarak fokus,(ruang III) lensa tersebut akan menghasilkan suatu bayangan terbalik ,yang juga disebut bayangan nyata.
            Apabila suatu benda/objek terletak lebih dekat dengan lensa daripada titik fokusnya, lensa tersebut akan menciptakan suatu bayangan maya , yang tegak dan diperbesar.Bila suatu benda/objek terletak pada jarak dua kali jarak fokus dari lensa  , benda tersebut akan tampak sebagai sebuah bayangan nyata, namun terbalik. Bila jarak terletak jauh lebih dari dua kali jarak fokus ,maka benda tersebut akan tampak terbalik, dan kecil.
             Dalam penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda yang akan dilihat pada ruang satu (antara lensa dan fokus lensa) sehingga akan dihasilkan bayangan yang diperbesar dan maya. Perbesaran yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau perbesaran sudut. Ada dua cara bagaimana menggunakan lup, yaitu
·         Dengan cara mata berakomodasi maksimum
·         Dengan cara mata tidak berakomodasi
1.     Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum
                Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).
                Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
·         bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
·         benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
·         kelemahan : mata cepat lelah
·         keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
·         Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar                           

Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum,maka bayangan  yang dibentuk oleh lensa harus beada di titik dekat mata.Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.Kelemahannya untuk pengamatan lama, mata cepat llah, sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah. Sifat bayangan yang dihasilkan maya ,tegak, dan diprbesar.
            Perbesaran anguler yang didapatkan adalah
M  =  PP/f + 1                             keterangan:
                                                                        M = Perbesaran lup
                                                                        PP = titik dekat mata
                                                                        f=  titik fokus lensa
 Agar mata rileks dan tidak cepat lelah lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi.
.  
2.     Menggunakan lup dalam keadaan Mata Tak Berakomodasi
                Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).ketika menggunakan lup dengan mata tidak berakomodasi bayangan yang terbentuk jatuh dititik tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan yang speti ini benda harus terletak di titik fokus lup(atau kurang sedikit). Oleh karena mata tidak beakomodasi lnsa meregang sehingga mata tidak cepat lelah. Perbesaran yang dihasilkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi adalah berkurang .sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak , dan diperbesar.
Rumusnya ;
            M  =  PP/f                                   keterangan :
                                                                        M = perbsaran lup
PP = titik dekat mata
                                                                        f     = jarak titik fokus lensa lup
Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
·         lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
·         benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
·         keuntungan : mata tak cepat lelah
·         Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s= f ).
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup.

C.Fungsi Lup
                Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak menjadi besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif .Bayangan yang dibentuk oleh lup memilki sifat ; maya, tegak , dan diperbesar. Lup biasanya digunakan oleh para tukang arloji dan arkeolog ktika mereka bekerja.
D. Bagian- Bagian Lup
Lup merupakan alat optic yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses pengamatan yang mudah dan praktis. 

1.      Tangkai Lup 
Tangkai  atau  pegangan  lup  digunakan  pengamat  untuk  memegang  Lup  Pada proses penggunaanya. Tangkai  ini  dapat  dipisahkan  dengan  lingkaran Pegangan Lensa.  
2.      Skrup Pengendali 
Skrup  penghubung  ini  berfungsi  menghubungkan  antara  tangkai  Lup 
dengan  kepala  Lup,  berupa  logam  tipis  yang  juga  berfungsi  menguatkan 
pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya
3.      Kepala/bingkai Lup
Lingkaran  penuh  yang  digunakan  sebagai  bingkai  dari  Lensa  cembung pada Lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa, akan tetapi bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh. 
4.      Lensa Cembung Lup
Lup menggunakan lensa cembung,  yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar.


E. Pembentukan dan Sifat Bayangan pada LUP
            Untuk mendapatkan bayangan yang sebesar=besarnya ,benda harus diletakkan diantara pusat lensa(0) dan titik fokus(f) .Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.



Pembentukan Bayangan Pada Mata Berakomodasi Maksimum







Pembentukan Bayangan Pada Mata Tak Berakomodasi 


            Untuk mata normal dan berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada jarak baca normal (sn) yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat dituliskan M = s’/ s , karena s’ = 25 cm, maka perbesarannya menjadi M = 25 / s.
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan lensa cembung.
Perbesaran Bayangan (M) untuk mata berakomodasi maksimum s’ = -25 cm (tanda negative (-) menunjukan bayangan di depan lensa sehingga diperoleh :
                        M= sn/f + 1

Sifat bayangan yang dihasilkan lup adalah maya, tegak, dan diperbesar Untuk mata tak berakomodasi, bayangan terbentuk di tak terhingga (s’ = ∞ ) sehingga perbesaran bayangan yang dibentuk lup untuk mata tak berakomodasi adalah sebagai berikut.
                                    M=sn/f

 Keterangan   : M =  Perbesaran bayangan, Sn = jarak baca normal, f = jarak titik fokus lensa


           



BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.      Lup adalah alat optic yang terdiri dari sebuah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda- benda kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas.
2.      Bayangan yang dibentuk oleh Lup bersifat maya ,tegak , dan diperbesar.
3.      Pengambatan dengan lup dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, mata berakomodasi maksimum dan mata tidak berakomodasi.

B.      Saran

Untuk mendapatkan bayangan yang sebesar-besarnya ,benda harus diletakkan diantara pusat lensa(0) dan titik fokus(f) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar