ALAT OPTIK (LUP)
Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Ynag Maha
Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan MakalahTentang Kaca Pembesar(LUP) .Dalam kesempatan ini
penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Bpk. Supryadi yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk mempelajari tentang kaca pembesar. Dan
juga kepada semua pihak yang bersangkutan
dan membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, segala kritik dan saran kami terima
dengan senang hati demi memperbaiki tugas-tugas berikutnnya. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai
beberapa orang yang memanfaatkan lensa sebagai alat optik ntuk melakukan
aktivitasnya.Misalnya penggunaan kaca mata , teropong ,kamera, mikroskop, kaca
pembesar atau lup.
Lup atau kaca pembesar adalah lensa cembung,
digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar lebih besar dan jelas.Lup
berfungsi untuk melihat benda-benda yang kecil yang susah dilihat dengan mata
telanjang.Kaca pembesar ini banyak digunakan oleh tukang arloji untuk melihat
komponen dalam arloji saat melakukan perbaikan, dan juga untuk melihat organisme
kecil dalam praktikum biologi serta ada juga yang digunakan untuk mengasilkan
api .
Lensa
dibagi menjadi dua jenis, yaitu cembung(+) dan lensa cekung(-). Hasil bayangan
akibat pembiasan kedua jenis lensa ini berbeda, ada yang diperkecil,ada yang
diperbesar.serta ada pula yang terbalik atau tegak. Bayangan tersebut ada yang
bersifat maya atau tidak tertangkap layar dan ada yang besifat nyata atau
tertangkap layar.
B.
Rumusan
masalah
1)
Apakah
yang dimaksud dengan Lup
2)
Bagaimana
cara kerja Lup
3)
Apa
fungsi Lup
4)
Apa saja
bagian-bagian dari Lup
5)
Bagaimana
pembentukan dan sifat bayangan pada Lup
C.
Tujuan
1)
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Lup secara detail.
2)
Untuk mengetahui sejarah penemu Lup
3)
Mengetahui
cara kerja Lup
4)
Mengetahui
bagian-bagian dan fungsi Lup
BAB II
PMBAHASAN
A.
Sejarah
Penemu Lup
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus
yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik
fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan
jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat
tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu
Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau
Ibnu Haitham lahir (Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai
di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli
dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia
banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham
kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan
mikroskop serta teleskop.Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali
dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H
bersamaan dengan 965 Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum
dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa
lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan
merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian
dan menumpukan perhatian pada penulisan. Kecintaannya kepada ilmu telah
membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah mengambil kesempatan
melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran Sungai Nil
serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas
Al-Azhar.
B.
Cara
Kerja Lup
Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar. Kaca
pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung
ke luar.
Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di
sebuah titik focus pada kedua sisi lensa. Jarak dari titik pusat lensa ke titik
fokus, kira-kira 12 cm pada kaca pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
Apabila kaca pembesar yang kita
pegang berada diatas sebuah benda pada jarak yang lebih pendek daripada jarak
focusnya(ruang I), benda tersebut akan tampak besar(tegak, diperbesar). Dan
pada jarak yang sama(ruang II) maupun jarak yang lebih panjang dari jarak fokus,(ruang
III) lensa tersebut akan menghasilkan suatu bayangan terbalik ,yang juga
disebut bayangan nyata.
Apabila suatu benda/objek terletak
lebih dekat dengan lensa daripada titik fokusnya, lensa tersebut akan
menciptakan suatu bayangan maya , yang tegak dan diperbesar.Bila suatu
benda/objek terletak pada jarak dua kali jarak fokus dari lensa , benda tersebut akan tampak sebagai sebuah
bayangan nyata, namun terbalik. Bila jarak terletak jauh lebih dari dua kali
jarak fokus ,maka benda tersebut akan tampak terbalik, dan kecil.
Dalam penggunaan lup seseorang harus
menempatkan benda yang akan dilihat pada ruang satu (antara lensa dan fokus
lensa) sehingga akan dihasilkan bayangan yang diperbesar dan maya. Perbesaran
yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau perbesaran sudut. Ada
dua cara bagaimana menggunakan lup, yaitu
·
Dengan
cara mata berakomodasi maksimum
·
Dengan
cara mata tidak berakomodasi
1.
Menggunakan
lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot
siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk
secembung-cembungnya).
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu
diperhatikan adalah:
·
bayangan
yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
·
benda
yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
·
kelemahan
: mata cepat lelah
·
keuntungan
: perbesaran bertambah (maksimum)
·
Sifat
bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
Agar
mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum,maka
bayangan yang dibentuk oleh lensa harus
beada di titik dekat mata.Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus
dan titik pusat sumbu lensa.Kelemahannya untuk pengamatan lama, mata cepat
llah, sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah. Sifat bayangan
yang dihasilkan maya ,tegak, dan diprbesar.
Perbesaran
anguler yang didapatkan adalah
M = PP/f + 1 keterangan:
M
= Perbesaran lup
PP = titik dekat mata
f= titik fokus
lensa
Agar mata
rileks dan tidak cepat lelah lup digunakan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi.
.
2.
Menggunakan
lup dalam keadaan Mata Tak Berakomodasi
Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot
siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).ketika
menggunakan lup dengan mata tidak berakomodasi bayangan yang terbentuk jatuh
dititik tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan yang speti ini benda harus
terletak di titik fokus lup(atau kurang sedikit). Oleh karena mata tidak
beakomodasi lnsa meregang sehingga mata tidak cepat lelah. Perbesaran yang
dihasilkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi adalah berkurang .sifat
bayangan yang dihasilkan maya, tegak , dan diperbesar.
Rumusnya ;
M = PP/f keterangan :
M
= perbsaran lup
PP
= titik dekat mata
f = jarak
titik fokus lensa lup
Pada
penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan
adalah:
·
lup
harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
·
benda
yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
·
keuntungan
: mata tak cepat lelah
·
Kerugian
: perbesaran berkurang (minimum)
Dalam
hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s= f ).
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak
berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup.
C.Fungsi
Lup
Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak menjadi besar
dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan
menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif .Bayangan yang dibentuk oleh lup memilki sifat ; maya,
tegak , dan diperbesar. Lup biasanya digunakan oleh para tukang arloji dan
arkeolog ktika mereka bekerja.
D. Bagian- Bagian Lup
Lup merupakan alat optic yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses pengamatan yang mudah dan praktis.
1. Tangkai Lup
Tangkai atau pegangan lup digunakan pengamat untuk memegang Lup
Pada proses penggunaanya.
Tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran
Pegangan Lensa.
2.
Skrup Pengendali
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup
dengan kepala Lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan
pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya
3. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari Lensa cembung pada Lup.
Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa, akan tetapi
bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh.
4. Lensa Cembung Lup
Lup menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar.
E. Pembentukan dan Sifat Bayangan pada LUP
Untuk
mendapatkan bayangan yang sebesar=besarnya ,benda harus diletakkan diantara
pusat lensa(0) dan titik fokus(f) .Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu
dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.
|
Pembentukan Bayangan Pada
Mata Berakomodasi Maksimum
|
|
|
|
|
|
Pembentukan
Bayangan Pada Mata Tak Berakomodasi
|
Untuk mata normal dan berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada jarak baca normal (sn) yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat dituliskan M = s’/ s , karena s’ = 25 cm, maka perbesarannya menjadi M = 25 / s.
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan lensa cembung.
Perbesaran
Bayangan (M) untuk mata berakomodasi maksimum s’ = -25 cm (tanda negative (-)
menunjukan bayangan di
depan lensa sehingga diperoleh :
M= sn/f + 1
Sifat
bayangan yang dihasilkan lup adalah maya, tegak, dan diperbesar Untuk mata tak
berakomodasi, bayangan terbentuk di tak terhingga (s’ = ∞ ) sehingga perbesaran
bayangan yang dibentuk lup untuk mata tak berakomodasi adalah sebagai berikut.
M=sn/f
Keterangan : M
= Perbesaran bayangan, Sn =
jarak baca normal, f = jarak titik fokus lensa
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Lup
adalah alat optic yang terdiri dari sebuah lensa cembung yang digunakan untuk
mengamati benda- benda kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas.
2.
Bayangan
yang dibentuk oleh Lup bersifat maya ,tegak , dan diperbesar.
3.
Pengambatan
dengan lup dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, mata berakomodasi maksimum
dan mata tidak berakomodasi.
B.
Saran
Untuk
mendapatkan bayangan yang sebesar-besarnya
,benda harus diletakkan diantara pusat lensa(0) dan titik fokus(f)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar