BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kemajuan
teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia, berbagai
peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ
atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia. Apakah yang
dimaksud dengan alat optik?
Alat
optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda
optik, seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma. Prinsip kerja dari alat
optik adalah dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan
cahaya. Pemantulan cahaya adalah peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada
reflektor. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya
karena cahaya melalui bidang batas antara dua zat bening yang berbeda
kerapatannya.
Jenis
alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah mata.Alat Optik
Alami Adalah Mata. Kita hidup didunia ini merupakan berkah dari Tuhan maha
pencipta, dan kita dijadikan manusia ini merupakan makhluk yang paling
sempurna. Kita juga diberi Panca indra yang dapat kita fungsikan sesuai
keguanaannya masing-masing, salah satunya adalah mata yang berguna sebagai alat
optik alami
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja
bagian-bagian dan fungsi dari mata?
2.
Bagaimana cara kerja mata?
3. Apa saja
penyakit/kelainan pada mata?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN OPTIK
Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku
dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan
ditandai dengan fenomena optik. Kata berasal dari ὀπτική optik Latin, yang
berarti tampilan. Bidang optik biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak,
sinar inframerah dan ultraviolet, tetapi sebagai cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, fenomena yang sama juga terjadi dalam bentuk sinar-X,
gelombang mikro, gelombang radio, dan lainnya gejala radiasi elektromagnetikdan
mirip maupun pada balok muatan partikel (balok dibebankan). Optik secara umum
dapat dianggap sebagai bagian darikeelektromagnetan. Beberapa gejala optis
bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa bidang optik
kuantum hinggamekanika. Jenis-jenis alat optik yaitu mata, mikroskop, lup,
teropong, lensa dll.
B. PENGERTIAN MATA
Mata adalah salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting. Mata merupakan
salah satu panca indera manusia. Mata merupakan indera untuk penglihatan. Tanpa
mata, kita tidak dapat melihat benda-benda yang ada di dunia ini. Mata bisa
melihat apabila ada cahaya. Dalam gelap mata tidak dapat melihat, karena tidak
ada cahaya yang masuk ke dalam mata.
Mata adalah
organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang
atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian
visual
C. BAGIAN-BAGIAN ORGAN MATA
Organ luar
- Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan
diterima.
- Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak
masuk ke bola mata.
- Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi
mata.
Organ dalam
·
Humor berair (Cairan berair) berfungsi menghasilkan
cairan pada mata
·
Humor/badan beningHumor Badan Bening ini
terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa Zat transparan seperti jeli
(agar-agar). Fungsi humor (badan bening) adalah untuk meneruskan cahaya dari
lensa mata ke retina(selaput jala).
·
Kelenjar Air Mata, Kelenjar air mata terletak
dibagian dalam kelopak mata. Kelenjar air mata berfungsi untuk menghasilkan
cairan yang disebut air mata. Air Mata berguna untuk mencaga bola mata agar
tetap basah. Selain itu air mata berguna untuk membersihkan mata dari benda
asing yang masuk kemata sehingga mata tetap bersih.
·
Kelenjar Lakrima (Air mata) berfungsi Menghasilkan
air mata untuk membasahi mata yang beguna menjaga kelembapan mata,
membersihakan mata dari debu dan membunuh bibit penyakit yang masuk kedalam
mata.
·
Konjungtiva adalah membran tipis pelindung (lapisan
jaringan) pada mata. Konjungtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.
·
Lapisan Koroid (lapisan tengah)Lapisan koroid
atau lapisan tengah terletak diantara sklera dan retina, berwarna cokelat
kehitaman sampai hitam. Lapisan tengah(lapisan koroid) berfungsi memberi
nutrisi pada retina luar. sedang warna gelap koroid berfungsi untuk mencegah
pemantulan sinar. Lapisan yang amat gelap juga berfungsi mencegah berkas cahaya
dipantulkan di sekeliling mata.
·
Retina (Selaput Jala) berfungsi sebagai
layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul
syaraf optik. Retina merupakan lapisan terdalam dari dinding bola mata.
Retina mengandung sel-sel reseptor yang peka terhadap cahaya. Bagian yang
sangat peka terhadap cahaya pada retina disebut bintik kuning (fovea). Bagian
yang tidak peka terhadap cahaya dan merupakan tempat keluarnya saraf mata
menuju otak disebut bintik buta.
·
Iris atauSelaput pelangi
adalah daerah berbentuk gelang pada mata yang dibatasi oleh pupil dan sklera
(bagian putih dari mata). Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata
dengan mengubah ukuran pupilnya
·
Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk
memfokuskan bayangan pada retina.Lensa terletak ditengah bola mata, dibelakang
anak mata(pupil) dan selaput pelangi(iris). Fungsi utama lensa adalah
memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada
retina(selaput jala). Dengan demikian mata dapat melihat dengan jelas. Lensa
mata mempunyai kemampuan untuk menfokuskan jatuhnya
cahaya. Fungsi lensa yang lain juga untuk membentuk bayangan pada retina yang
bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
·
Otot-otot bersilia berfungsi Mengatur
bentuk lensa. Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.
·
Pupil (anak mata) berupa celah yang berbentuk
lingkaran terdapat ditengah-tengah iris . Pupil berfungsi sebagai tempat untuk
mengatur banyak sedikitnya cahaya yangmasuk kedalam mata. Pupil juga Lubang di
dalam Iris yang dilalui berkas cahaya. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya
menuju retina.
·
Saraf Optik (saraf mata)Saraf
Mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang telah diterima. Rangsang
cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat yang berada di otak. dengan
demikian kita dapat melihat suatu benda. Saraf Optik atau saraf mata juga
berfungsi Mengirim informasi visual ke otak atau meneruskan informasi tentang
kuat cahaya dan warna ke otak.
·
Selaput Bening (Kornea)adalah bagian mata yang
melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar. Selaput Bening(Kornea)
sangat penting bagi ketajaman penglihatan kita. Fungsi utama selaput bening
(kornea) adalah meneruskan cahaya yang masuk kemata. Kornea merupakan bagian
mata yang dapat disumbangkan untuk penyembuhan orang dari kebutaan. Selaput
Bening (kornea) juga berfungsi sebagai pelindung mata bagian dalam.
·
Sklera/selaput putih Sklera atau selaput
putih terletak di lapisan luat. SkleraLapisan luar yang keras / keras. Lapisan
ini berwarna putih, kecuali dibagian depan yaitu tidak berwarna atau bening.
Lapisan Sklera berwarna putih terdiri atas serabut kolagen yang tidak teratur
dan tidak berpembuluh darah, kecuali bagian episklera. Lapisan sklera berfungsi
melindungi bola mata. Sklera bagian mata depan tampak bergelembung dan
transparan disebut kornea.
·
Suspensor LigamenSuspensor Ligamen berfungsi menjaga
lensa agar selalu pada tempatnya.
D. CARA KERJA MATA
Gelombang
cahaya dari benda tercermin pada pupil melalui kornea. Pupil mengkonstraksi
untuk mengakomodasi respon cahaya yang dibutuhkan untuk penglihatan yang
optimal. Gelombang cahaya yang tercermin menekuk pada lensa kristal dan nodal
point, terletak di belakang permukaan lensa mata. Di sini, gambar dibalik dan
terbalik, sebelum melintas di ‘fokus yang jelas’ ke retina. Retina mencatat
foton cahaya kecil dan mengubahnya impuls cahaya menjadi sinyal listrik.
Sinyal-sinyal ini dikirim melalui saraf optik, ke korteks oksipital. Di sini
sinyal listrik diinterpretasikan sebagai gambar visual.
E.
DAYA AKOMODASI MATA
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan
retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu
perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata,
yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal
ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di
retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot
siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot
siliar mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi. Daya akomodasi (daya suai)
adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa
mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
a) Titik
dekat mata (Punctum Proximum) adalah jarak benda terdekat di depan
mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (Emetropi) titik
dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm
(untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
b) Titik
jauh mata (Punctum Remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata
yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah
“Tak Terhingga”
Jarak Benda Sangat Jauh
Jika jarak benda
adalah tak berhingga, lensa mata berubah menjadi pipih sehingga panjang focus lensa
bertambah, di mana panjang fokus (f) harus
sama dengan jarak bayangan (s’). Jarak bayangan adalah jarak antara lensa dengan
titik di mana berkas cahaya yang dibiaskan mata saling berpotongan. Titik di
mana berkas cahaya saling berpotongan berhimpit dengan retina. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika mata
mengamati benda berjarak tak berhingga, kelengkungan
lensa mata berubah menjadi pipih hingga panjang focus lensa (f) sama dengan jarak
lensa mata dengan retina. Berkas cahaya harus
saling berpotongan di retina agar cahaya dapat diubah menjadi sinyal listrik oleh
sel saraf yang berada di retina dan selanjutnya
diteruskan ke otak oleh saraf optik.
Berikut ini adalah
pembuktian matematis mengapa ketika jarak benda (s) sangat jauh atau diandaikan benda berjarak tak
berhingga, panjang focus lensa (f) harus
sama dengan jarak bayangan (s’). Hubungan antara panjang fokus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) dinyatakan melalui persamaan berikut.
1/f = 1/s + 1/s’ —–
Persamaan 1
Lensa mata termasuk
lensa konvergen karenanya panjang fokus (f) bernilai positif. Jarak benda (s) adalah tak berhingga karenanya
gantikan jarak benda (s) pada persamaan 1 dengan symbol tak berhingga.
1/f = 1/~ + 1/s’
1/f = 0 + 1/s’
1/f = 1/s’
s’ = f —– Persamaan 2
Persamaan 2
menunjukan bahwa pada lensa konvergen atau lensa cembung, jika jarak benda adalah tak berhingga maka panjang
fokus (f) sama dengan jarak bayangan (s’).
Jarak Benda Sangat Dekat
Bagaimana jika
benda dekat dengan mata ? Lensa cekung dapat
membentuk bayangan maya dan nyata. Bayangan nyata dihasilkan oleh lensa cembung
ketika jarak benda (s) lebih besar dari pada
panjang focus lensa (f). Mengenai hal ini
telah dibahas pada topic
bayangan lensa cembung.
Sebelumnya telah
dijelaskan bahwa jarak benda terdekat yang dapat difokuskan dengan baik oleh mata normal
adalah 25 cm. Dengan demikian, panjang focus harus lebih kecil dari 25 cm. Panjang focus juga tidak bisa sama dengan
25 cm karena jika sama besar maka bayangan
berada pada jarak tak berhingga, di mana
hal ini tak masuk akal karena biji mata cukup kecil.
Perhitungan
memperkirakan panjang fokus (f) sistem lensa mata :
1/f = 1/s + 1/s’ —– Persamaan 1
Titik
dekat mata normal adalah 25 cm karenanya jarak benda (s) terdekat adalah 25 cm.
Jarak antara kornea dan mata sekitar 2,5 cm. Bayangan tampak jelas jika berkas
cahaya jatuh di retina sehingga jarak antara kornea dan lensa dianggap sebagai
jarak bayangan (s’).
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/ 25 + 1/ 2,5 = 1/25 + 10/25 = 11/25
f = 25/11
f = 2,27 cm
Selisih
antara jarak bayangan (s’) dan jarak fokus (f) adalah 2,5 cm – 2,27 cm = 0,23
cm. Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa jarak fokus
(f) lebih kecil dari jarak bayangan (s’). Titik fokus mata berada 0,23 cm di
sebelah kiri titik bayangan atau retina.
Lensa
mata bersifat konvergen karenanya bayangan yang dibentuk pada retina walaupun
nyata tetapi terbalik. Walaupun bayangan pada retina terbalik, syaraf otak
mengubahnya menjadi tegak.
F. KELAINAN PADA MATA
Cacat
mata terjadi karena jangkauan penglihatan berubah. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan
daya akomodasi mata yang berubah. Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata
untuk mengubah jarak fokusnya agar bayangan jatuh di retina mata. Berikut ini
akan diuraikan berbagai jenis cacat mata yang di dasarkan pada kemampuan daya
akomodasinya.
1.
Cacat Mata Miopi (Rabun Jauh)
Cacat
mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi bayangan jatuh di
depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat
pipih (terlalu cembung). Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu
dibantu dengan lensa divergen
(lensa cekung). Lensa divergen adalah lensa yang dapat menyebarkan berkas
cahaya.
Berikut
ini adalah bagan pembentukan bayangan pada cacat mata miopi sebelum dan sesudah
memakai lensa.
Keterangan
gambar:
Gambar sebelum memakai kaca mata. Cahaya yang
berasal dari tempat jauh (diluar jangkauan penglihatan) oleh lensa mata
dibiaskan di depan retina sedang cahaya dari tempat dekat (dalam jangkauan
penglihatan) tepat dibiaskan di retina. Gambar sesudah memakai kaca mata. Lensa
negatif mengubah arah rambat cahaya sejajar menjadi menyebar sehingga
seolah-olah cahaya berasal dari daerah jangkauan penglihatan.
Orang
yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek
yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada
jarak 25 cm). titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh berada pada jarak
tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga).
Rabun
jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat
menyebarkan (memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa
negatif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di
retina. Miopi dikoreksi menggunakan lensa negative Prinsip dasarnya adalah
lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak
hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat
melihat objek dengan jelas.
2.
Cacat Mata Hipermetropi (Rabun
Dekat)
|
Add caption |
Orang
yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas
objek yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas
objek yang jauh (tak hingga). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat
lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm). Hipermetropi dikoreksi
menggunakan lensa positif. Prinsip dasarnya adalah lensa positif digunakan
untuk memindahkan (memundurkan) objek pada jarak baca normal menjadi bayangan
di titik dekat mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan
jelas.Cacat mata hipermetropi terjadi jika penglihatan pada jarak baca normal
mengakibatkan bayangan dari lensa mata jatuh di belakang retina, hal ini karena
lensa mata tidak dapat menjadi sangat cembung (terlalu pipih). Agar dapat melihat
jelas benda-benda pada jarak baca normal (Sn) maka cacat mata ini perlu dibantu
dengan menggunakan lensa konvergen
(lensa cembung). Lensa konvergen adalah lensa yang dapat mengumpul berkas
cahaya.
3.
Cacat Mata Presbiopi
|
Add caption |
Cacat
mata presbiopi (mata tua atau
rabun dekat dan rabun jauh diakibatkan karena melemahnya daya akomodasi)
terjadi karena bayangan jatuh di belakang retina pada saat melihat dekat dan
bayangan jatuh di depan retina pada saat melihat jauh, hal ini terjadi karena
daya akomodasi lensa mata lemah. Agar dapat melihat jelas baik benda yang dekat
maupun yang jauh maka perlu dibantu dengan menggunakan gabungan lensa cembung (konvergen) dan cekung (divergen). Cacat mata ini sering juga
dikenal dengan nama cacat mata tua. Dengan menggunakan cara sebagaimana pada
cacat miopi dan cacat hipermetropi, ukuran lensa dapat diketahui.
4.
Astigmatisma (mata silindris)
Astigmatisma
disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan
lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda
yang berupa titik difokuskan sebagai garis.
Mata
astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek
dari sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma ditolong/dibantu dengan
kacamata silindris.
Astigmatisme
atau mata silindris merupakan kelainan pada mata yang disebabkan oleh karena
lengkung kornea mata yang tidak merata. Kelainan refraksi ini bisa mengenai
siapa saja tanpa peduli status sosial, umur dan jenis kelamin.
Bola
mata dalam keadaan normal berbentuk seperti bola sehingga sinar atau bayangan
yang masuk dapat ditangkap pada satu titik di retina (area sensitif mata). Pada
orang astigmatisme, bola mata berbentuk lonjong seperti telur sehingga sinar
atau bayangan yang masuk ke mata sedikit menyebar alias tidak fokus pada
retina. Hal ini menyebabkan bayangan yang terlihat akan kabur dan hanya
terlihat jelas pada satu titik saja. Disamping itu, bayangan yang agak jauh
akan tampak kabur dan bergelombang.
Astigmatisme
umumnya diturunkan dan sering muncul sejak anak anak. Selain itu, astigmatisme
juga bisa disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada kornea, kebiasaan
membaca yang buruk dan kebiasaan menggunakan mata untuk melihat objek yang
terlalu dekat.
Penderita
astigmatisme yang belum diobati akan sering mengeluh sakit kepala, kelelahan
pada mata dan kabur saat melihat benda berjarak dekat maupun jauh. Jika
mengalami gejala tersebut dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya anda segera
ke dokter mata untuk melihat kemungkinan terjadinya astigmatisme.
Hampir
semua derajat astigmatisme dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak.
Pada penderita derajat ringan bahkan tidak memerlukan koreksi sama sekali
selama astigmatisme itu tidak disertai dengan rabun jauh atau rabun dekat.
Kaca
mata untuk penderita astigmatisme menggunakan lensa silinder. Pilihan lain
untuk mengobati astigmatisme adalah dengan operasi, namun tindakan ini sangat
terggantung dari kondisi pasien. Operasi dilakukan dengan menggunakan laser
untuk memperbaiki lengkung kornea.
5.
Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi
dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat
hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan
penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga
buta warna.
6.
Katarak
Katarak
merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi
buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Katarak
penanganannya harus dilakukan pembedahan atau operasi. Lensa mata normal
transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan
mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor
yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal.
Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina
untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.Pada banyak kasus,
penyebabnya tidak diketahui.
Penyakit
katarak banyak terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia. Hal ini
berkaitan dengan faktor penyebab katarak, yakni sinar ultraviolet yang berasal
dari sinar matahari. Penyebab lainnya adalah kekurangan gizi yang dapat
mempercepat proses berkembangnya penyakit katarak.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Mata adalah organ penglihatan yang
mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya
mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang
lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
Sistem
Mata, pembentukan bayangan nyata, diperkecil,dengan perubahan jarak titik Fokus
lensa mata untuk menghasilkan bayangan yang jelas (terfokus) pada
retina.Apabila lensa mata tidak mampu lagi menyesuaikan jarakbayangan agar
terbentuk dengan jelas (terfokus), karenaperubahan jarak titik fokusnya yang
terbatas, kondisi inidisebut cacat mata. Untuk dapat melihat dengan normaldapat
ditolong dengan kacamata yang sesuai ukuran lensanya.
B.
SARAN
Kita tahu bahwa mata adalah penting
bagi manusia karena tanpa mata manusia tidak bisa melihat apap apa menggunakan
mata.setelah kita mengetahui apa pentingnya fungsi mata bagi manusia diharapkan
supaya dapat memelihara atau merawat mata dengan baik agar tidak terjadi sakit
yang parah seperti katarak,astigmatisma dan sebagainya
DAFTAR
PUSTAKA
http://fisikafitri.wordpress.com/2010/12/07/alat-optik-2/
http://sidikpurnomo.net/alat-alat-optik.html
http://tugino230171.wordpress.com/2011/08/19/indera-penglihat-pada-manusia/
http://www.e-dukasi.net/